Thursday, January 10, 2013

Buah-Buni-Wuni : mengobati-kencing-tidak-lancar

Buni (Antidesma bunius (L.) Spreng.)


Sinonim : 
Familia : Euphorbiaceae

Uraian :

Pohon buah, tinggi 15-30 m. Pohon berbatang sedang ini tersebar di Asia Tenggara dan Australia, di Jawa tumbuh liar di hutan atau ditanam di halaman dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.400 m dpi. 
Untuk  mengobati kencing tidak lancar, harus mengikuti hasil penelitian para Ahli berikut ini .

Daun-Kentut : mengatasi, mengobati, kencing-tidak-lancar

Daun Kentut (Paederia scandens (Lour.) Merr.)


Sinonim : = P. chinensis Hance. = P. foetida Auct. = P. foetida, Linn. = P. tomentosa, Bl.
Familia : Rubiaceae

Uraian :
Herba tahunan, berbatang memanjat, pangkal berkayu, panjang 3-5 m.
Untuk mengatasi kencing tidak lancar, penggunaannya harus sesuai dengan hasil penelitian para Ahli berikut ini .

Bayam-Duri : mengobati-Kencing-tidak-lancar

Bayam Duri (Amaranthus Spinousus, Linn.)


Sinonim :
Familia : Amaranthaceae

Uraian :

Bayam duri (amaranthus spinousus) termasuk jenis tanaman amaranth.
Untuk mengobati kencing tidak lancar, penggunaannya harus sesuai hasil penelitian para Ahli berikut ini .

Jamblang : mengatasi, mengobati, kencing-tidak-lancar

Jamblang (Syzygium cumini [Linn. ] Skeels.)


Sinonim : S. jambolana Miq., Eugenia cumini (L.) Druce., E. jambolana Lamk.

Familia : Myrtaceae

Uraian :

Jamblang tergolong tumbuhan buah-buahan yang berasal dari Asia dan Australia tropik. Biasa ditanam di pekarangan atau tumbuh liar, terutama di hutan jati. Jamblang tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. Pohon dengan tinggi 10-20 m ini berbatang tebal, tumbuhnya bengkok, dan bercabang banyak. Daun tunggal, tebal, tangkai daun 1-3,5 cm. Helaian daun lebar bulat memanjang atau bulat telur terbalik, pangkal lebar berbentuk baji, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas mengilap, panjang 7-16 cm, lebar 5-9 cm, warnanya hijau. Bunga majemuk bentuk malai dengan cabang yang berjauhan, bunga duduk, tumbuh di ketiak daun dan di ujung percabangan, kelopak bentuk lonceng berwarna hijau muda, mahkota bentuk bulat telur, benang sari banyak, berwarna putih, dan baunya harum. Buahnya buah buni, lonjong, panjang 2-3 cm, masih muda hijau, setelah masak warnanya merah tua keunguan. Biji satu, bentuk lonjong, keras, warnanya putih. Berakar tunggang, bercabang-cabang, berwarna cokelat muda. Biasanya, buah jamblang yang masak dimakan segar. Rasanya agak asam dan sepat. Kulit kayu bisa digunakan sebagai zat pewarna.

Nama Lokal : NAMA DAERAH Sumatera: jambe kleng (Aceh), jambu kling (Gayo), jambu kalang (Mink.). ]awa: jamblang (Sunda), juwet, duwet, d. manting (Jawa), dhalas, d. bato, dhuwak (Madura). Nusa Tenggara: juwet, jujutan (Bali), klayu (Sasak), duwe (Bima), jambulan (Flores) . Sulawesi: raporapo jawa (Makasar), alicopeng (Bugis). Maluku: jambula (Ternate). Melayu: jamlang, jambelang, duwet.

NAMA ASING Hainan pu tao, wu kou guo, zi pu tao (C), waa (T), java plum, black plum, jambolan, jambul (I). NAMA SIMPLISIA Syzygii cumini Cortex (kulit kayu jamblang), Syzygii cumini Semen (biji jamblang).

Penyakit Yang Dapat Diobati :

  • Daging buah rasanya asam manis, sifatnya sejuk, astringen kuat, berbau aromatik. Berkhasiat melumas organ paru, menghentikan batuk, peluruh kencing (diuretik), peluruh kentut (karminatif), memperbaiki gangguan pencernaan, merangsang keluarnya air liur, dan menurunkan kadar glukosa darah (hipoglikemik).
  • Kulit kayu berkhasiat untuk peluruh haid. Hasil penelitian menunjukkan biji, daun, dan kulit kayu jamblang mempunyai khasiat menurunkan kadar glukosa darah (efek hipoglikemik) pada penderita diabetes melitus tipe II.
  • Penelitian di India mendapatkan hasil bahwa buah jamblang potensial sebagai obat kontrasepsi pada pria.
  • Pada percobaan binatang, jamblang dapat mencegah timbulnya katarak akibat diabetes. 
  • Jamblang juga menurunkan risiko timbulnya atherosklerosis sampai 60--90% pada penderita diabetes. Hal ini terjadi karena kandungan oleanolic acid pada jamblang dapat menekan peran radikal bebas dalam pembentukan atherosklerosis.
Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN

Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat adalah kulit kayu, daging buah, dan bijinya. Daging buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan. Jika daging buah dimakan, akan menyebabkan rongga mulut dan lidah berwarna ungu.

INDIKASI

  • Daging buah digunakan untuk pengobatan: - kencing manis (diabetes melitus), - batuk kronis, sesak napas (asma), - batuk rejan, batuk pada TB paru disertai nyeri dada, - nyeri lambung dan diare.
  • Biji digunakan untuk pengobatan: - kencing manis (diabetes melitus), - diare, disentri, - gangguan pencernaan seperti kembung, nyeri lambung, keram perut, - keracunan strychnine (penawar racun yang tidak spesifik), dan - pembesaran limpa.
  • Kulit kayu digunakan untuk pengobatan: - kencing manis (diabetes melitus), - diare.
CARA PEMAKAIAN Daging buah bisa dimakan secukupnya sebagai buah meja.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
  • Batuk kronis, asma - Cuci buah jamblang segar (15 g) sampai bersih, buang bijinya, lalu makan. Lakukan tiga kali sehari. - Sediakan buah jamblang kering (15 g). Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air sampai seluruh buah terendam, lalu tim sampai matang. Setelah dingin, minum airnya dan makan buahnya sekaligus. Lakukan tiga kali sehari..
  • Batuk rejan Siapkan buah jamblang kering (15 g), empedu ayam betina (1 buah), dan gula pasir secukupnya. Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air sampai seluruh bagian terendam, lalu tim sampai matang. Minum airnya dan makan isinya. Lakukan sekali sehari sampai sembuh.
  • Batuk pada TB Paru disertai nyeri dada Siapkan buah jamblang segar (30 g, jika dipakai buah keriny gunakan sebanyak 15 g) dan daun sembung segar ('Blumea balsamifera) (25 g). Cuci semua bahan, lalu potong-potong daun sembung seperlunya. Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan gula pasir (15 g) dan air secukupnya sampai seluruh bahan terendam. Tim sampai matang. Setelah dingin, minum airnya. Makan buahnya, tetapi bijinya dibuang. Lakukan setiap malam sebelum tidur.
  • Diare pada anak Siapkan buah jamblang segar yang belum matang dan beras yang sudah digongseng sampai kuning (masingmasing 6 g). Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air secukupnya sampai semua bahan terendam. Tim sampai matang. Setelah dingin, makan sekaligus. Lakukan tiga kali sehari.
  • Nyeri lambung Gongseng buah jamblang kering tanpa biji (30 g) sampai berbau harum. Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air secukupnya sampai semua bahan terendam, lalu tim sampai matang. Setelah dingin, makan seluruhnya. Lakukan tiga kali sehari, selama 10 hari.
  • Sariawan Rebus kulit kayu atau daun secukupnya. Setelah dingin, gunakan untuk berkumur-kumur. Lakukan 3--4 kali dalam sehari.
Catatan: 
  • Sebagian wilayah di Asia Tenggara menggunakan akar jamblang untuk pengobatan ayan (epilepsi).
  • Kandungan oleanolic acid pada jamblang dan Surinam cherry (Eugenia uniflora) digunakan oleh pengobat tradisional di Amerika Selatan untuk mengurangi kerusakan pada jantung dan hati penderita kanker yang mendapat pengobatan kemoterapi doxorubicin.
  • Jamblang dan spesies lainnya (Eugenia caryophyllata) yang dimasak mengandung senyawa yang dapat mengaktifkan enzim glutathione S-transferase di hati. Enzim ini mempunyai khasiat detoksifikasi.
  • Pada percobaan binatang, peningkatan produksi enzim glutathione S-transferase akan menurunkan kejadian kanker lambung sampai mendekati 80%. Praktisi ayurvedic melaporkan bahwa daging buah jamblang dapat menurunkan kadar gula darah dalam 30 menit. Sementara biji jamblang menurunkan kadar gula dalam 24 jam. Hasil maksimum pencapaian efek hipoglikemik dari jamblang memerlukan sepuluh hari pengobatan.
Komposisi :

Jamblang mengandung minyak asiri, fenol (methylxanthoxylin), alkaloid (jambosine), asam organik, triterpenoid, resin yang berwarna merah tua mengandung asam elagat dan tanin.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Ekor-Kucing : mengatasi, mengobati, kencing-tidak-lancar

Ekor Kucing (Acalypha hispida Burm. f.)


Sinonim : A. densiflora Bl.
Familia : euphorbiaceae

Uraian :

Ekor kucing merupakan tanaman asli dari Hindia Barat. Umumnya, ditanam sebagai tanaman hias di halaman atau di taman-taman. Perdu, tumbuh tegak, tinggi 1-3 m. Batang bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, berwarna cokelat kehijauan. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak berseling. Helaian daun bentuknya bulat telur atau lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, panjang 12-20 cm, lebar 6-16 cm, berwarna hijau muda. Bunga berkelamin tunggal dalam satu pohon. Bunga betina berkumpul dalam karangan berbentuk bulir yang keluar dari ketiak daun, bentuknya bulat panjang berjuntai ke bawah, berdiameter 1-1,5 cm, panjang 20-50 cm, berwarna merah. Buahnya bulat, kecil, berambut, berwarna hijau. Biji berbentuk bulat, kecil, berwarna putih kotor. Ekor kucing dapat diperbanyak dengan biji.

Nama Lokal : NAMA DAERAH Indonesia: buntut kucing, ekor kucing, ekor kera. Jawa: tali anjing (Sunda), wunga tambang, lancuran (Jawa), ikut lutung (Bali). Maluku: lofoti (Ternate).

NAMA ASING Gou wei hong (C), kattestaart (B), chenille plant, monkey's tail, cat's tail (I). NAMA SIMPLISIA Acalyphae hispidae Flos (bunga ekor kucing), Acalyphae hispidae Folium (daun ekor kucing).

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Bunga ekor kucing rasanya manis, kelat, sifatnya sejuk.
Bunga ini berkhasiat untuk menghentikan perdarahan (hemostatis) dan peluruh kencing (diuretik). Akar dan daun berkhasiat hemostatis.

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN Bagian yang digunakan adalah bunga dan daun.

INDIKASI
  • Bunga digunakan untuk pengobatan : disentri, radang usus, perdarahan, seperti berak darah, muntah darah, mimisan, cacingan, luka bakar, tukak (ulkus) di kaki.
  • Daun digunakan untuk pengobatan : bercak putih di kulit karena kehilangan pigmen (vitiligo), disentri, batuk darah (hemoptisis), luka berdarah, dan sariawan.

CARA PEMAKAIAN Untuk obat yang diminum, rebus 10-30 g bunga, lalu air rebusannya diminum. Untuk pemakaian luar, giling daun atau bunga secukupnya sampai halus, lalu tempelkan ke tempat yang sakit.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
  • Vitiligo Cuci segenggam daun segar dan kencur seukuran 1/2 ibu jari sampai bersih, lalu giling sampai halus. Balurkan pada bagian tubuh yang berbercak putih, lalu balut. Lakukan pengobatan ini setiap hari.
  • Luka berdarah Untuk menutup luka, cuci segenggam daun segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tempelkan pada luka, lalu balut dengan kain perban. Cuci bunga segar dan pinang secukupnya sampai bersih, lalu kunyah. Selama dikunyah, dapat ditambah sedikit jahe, kencur, dan daun pulai yang masih muda.Telan air kunyahannya dan buang ampasnya. Lakukan beberapa kali dalam sehari. Giling 30 g bunga segar dan 30 g gula enau sampai halus. Selanjutnya, makan campuran tersebut. Lakukan 3 kali sehari sampai sembuh.

Komposisi :
Daun mengandung acalyphin, flavonoida, saponin, dan tanin. Bunga mengandung saponin dan tanin. 

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Cabai-Rawit : mengatasi, mengobati, kencing-tidak-lancar

Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

Sinonim : C. ,fastigiatum BL, C. minimum Roxb.
Familia : solanaceae.

Uraian :

Tanaman budidaya, kadang-kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman sayur atau tumbuh liar di tegalan dan tanah kosong yang terlantar. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik, menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl. Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap.Cabal rawit dapat diperbanyak dengan biji.

Nama Lokal : NAMA DAERAH Sumatera: leudeuaarum, l. pentek (Gayo), situdu langit, lacina sipane (Simelungmz), lada limi (Nias), l. mutia (Melayu). Jawa: cabe rawit, c. cengek (SLCnda), lombok jempling, l. jemprit, l. rawit, l. gambir, l. setan, l. cempling (Jawa), cabhi letek, c. taena manok (Madc,rra). Nusa Tenggara: tabia krinyi (Bali), kurus(Alor). Sulawesi: kaluya kapal (bent.), mareta dodi (Mongond.), malita diti (Gorontalo), m. didi (Buol), lada masiwu (Baree), l. marica, l. capa, laso meyong (Mak.),1. meyong, ladang burica, l. marica (Bug.), rica halus, r. padi (Manado). Maluku: Abrisan kubur (Seram), karatupa batawe (Elpaputi), katupu walata (Waraka), araputa patawe (Atamano), kalapita batawi (Amahai), karatuba manesane (Nuaulu), karatupa. batawi (Sepcc), maricang kekupe (Weda), rica gufu (Ternate). Irian: metrek wakfoh (Sarmi), basen tanah (Barik). 

NAMA ASING La jiao (C), cayenne peper (B), piment de cayenne (P), piment enrage, guineapfeffer (J), pasites, sili (Tag.), cayenne, chilli (I). NAMA SIMPLISIA Capsici frutescentis Fructus (buah cabe rawit).

Penyakit Yang Dapat Diobati :

  • Cabai rawit rasanya pedas, sifatnya panas, masuk meridian jantung dan pankreas. Tumbuhan ini berkhasiat tonik, stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah, antirematik, menghancurkan bekuan darah (antikoagulan), meningkatkan nafsu makan (stomakik), perangsang kulit (kalau digosokkan ke kulit akan menimbulkan rasa panas. Jadi, digunakan sebagai campuran obat gosok), peluruh kentut (karminatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh liur, dan peluruh kencing (diuretik).
  • Ekstrak buah cabai rawit mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan Candida albicans. Daya hambat ekstrak cabal rawit 1 mg/ml setara dengan 6,20 mcg/ml nistatin dalam formamid (Tyas Ekowati Prasetyoningsih, FF UNAIR, 1987). Pemanfaatan : BAGIAN YANG DIGUNAKAN Seluruh bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai tanaman obat, seperti buah, akar, daun, dan batang.
INDIKASI

Cabal rawit digunakan untuk :

menambah nafsu makan, menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas, batuk berdahak, melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis, migrain.

CARA PEMAKAIAN Untuk obat yang diminum, buah cabai rawit digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini cabai rawit dapat direbus atau dibuat bubuk dan pil. Untuk pemakaian luar, rebus buah cabai rawit secukupnya, lalu uapnya dipakai untuk memanasi bagian tubuh yang sakit atau giling cabai rawit sampai halus, lalu turapkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti rematik, jari terasa nyeri karena kedinginan (frosbite). Gilingan daun yang diturapkan ke tempat sakit digunakan untuk mengobati sakit perut dan bisul.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
  • Kaki dan tangan lemas (seperti lumpuh) Sediakan 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang kaki ayam yang dipotong sedikit di atas lutut, 60 g kacang tanah, dan 6 butir hung cao. Bersihkan bahan-bahan tersebut dan potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyak sampai bahan-bahan tersebut terendam seluruhnya (kira-kira 1 cm di atasnya). Selanjutnya, tim ramuan tersebut. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari dua kali, masing-masing separo dari ramuan.
  • Sakitperut Cuci daun muda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit kapur sirih, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang sakit. 
  • Rematik Giling 10 buah cabai rawit sampai halus. Tambahkan 1/2 sendok teh kapur sirih dan air perasan sebuah jeruk nipis, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit. Frosbite Buang biji beberapa buah cabai rawit segar, lalu giling sampai halus, kemudiam balurkan ke tempat yang sakit.
Catatan:

  • Penderita penyakit saluran pencernaan, sakit tenggorokan, dan sakit mata dianjurkan untuk tidak mengonsumsi cabai rawit. Rasa pedas di lidah menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiat endogen) yang dapat menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan lebih sehat 
  • Hasil penelitian terbaru, cabai rawit dapat mengurangi kecenderungan terjadinya penggumpalan darah (trombosis), menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengurangi produksi kolesterol dan trigliserida di hati.
  • Pada sistem reproduksi, sifat cabai rawit yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk. Selain itu, dengan kandungan zat antioksidan yang cukup tinggi (seperti vitamin C dan beta karoten), cabai rawit dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan.
Komposisi :

Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pematirasa kulit. Biji mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Bungur-Kecil : mengatasi, mengobati, kencing-tidak-lancar

Bungur Kecil (Lagerstroemia indicct L.)


Sinonim : L. chinevsis L.
Familia : lythraceae.

Uraian :

Biasanya, bungur kecil ditanam sebagai tanaman hias di taman dan di halaman rumah atau bisa ditemukan sebagai tumbuhan liar di tebing-tebing dan tepi hutan. Tanaman ini berasal dari Cina dan Korea. Perdu atau pohon kecil, tinggi 2-7 m, percabangan melengkung, pohon berwarna cokelat, halus dan agak mengilap. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berseling. Helaian daun bentuknya elips atau memanjang, ujung tumpul, pangkal membaji, tepi rata, berwarna hijau tua, panjang 2-7 cm, lebar 1-4 cm. Bunga majemuk bentuk malai, panjang 10-50 cm, tepi mahkota bunga bergelombang, berwarna merah, putih, atau ungu, keluar dari ujung tangkai atau ketiak daun. Buahnya agak bulat, panjang 9-13 mm, lebar 8-11 mm. Bungur kecil dapat diperbanyak dengan biji.

Nama Lokal : NAMA DAERAH Bungur jepang.
NAMA ASING Zi wei hua, tzu hui (C), crape myrtle (I). NAMA SIMPLISIA Lagerstroemiae indicae Radix (akar bungur kecil), Lagerstro miae indicae Flos (bunga bungur kecil ).

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Akar rasanya agak pahit, sifatnya netral, astringen. Khasiat akar bungur kecil adalah merangsang proses sirkulasi, menghentikan perdarahan (hemostatis), antiradang, peluruh kencing (diuretik), dan menetralisir racun (detoksikan).

Bunga, daun, dan kulit kayu berkhasiat sebagai pencahar (laksatif).

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN

Bagian yang digunakan adalah akar, bunga, daun, dan kulit kayu.
Cuci bahan-bahan tersebut, lalu jemur sampai kering agar dapat disimpan dan digunakan, jika diperlukan.

INDIKASI

Akar bungur kecil digunakan untuk pengobatan:menghentikan perdarahan, seperti batuk darah, muntah darah, berak darah, luka berdarah, perdarahan sehabis melahirkan, radang hati (hepatitis), sakit kuning (jaundice), perut busung (asites), kaki bengkak (edema), keracunan Tripterygium wilfordii, disentri, sakit perut sehabis melahirkan, sakit gigi, sakit kepala, dan keputihan.

CARA PEMAKAIAN

Untuk obat yang diminum, rebus 15-30 g akar, lalu air rebusannya diminum.
Untuk pemakaian luar, rebus bahan segar secukupnya, lalu airnya digunakan untuk mencuci bagian tubuh yang sakit. Selain itu, giling bahan kering sampai membentuk serbuk. Selanjutnya, bubuhkan serbuk tersebut ke tempat yang sakit, seperti patah tulang (fraktur), bisul, koreng, abses, eksim, dan radang payudara (mastitis).

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
  • Batuk darah, muntah darah, berak darah, dan perdarahan lainnya Rebus 30 g akar dalam 200 cc air bersih sampai tersisa 80 cc. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari dua kali, masingmasing 40 cc.
  • Disentri Rebus 20 g daun atau akar dalam tiga gelas air bersih sampai tersisa separonya. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari tiga kali, masing-masing 1/2 gelas. 
  • Disentri akut, hepatitis menular Cuci 15 g akar dan 15 g daun bungur kecil, lalu rebus dalam tiga gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya dan bagi menjadi dua bagian untuk dua kali minum, pagi dan sore hari. Setiap kali minum 1/2 gelas, dapat ditambah madu secukupnya.
  • Bisul, koreng Keringkan akar atau bunga bungur kecil secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan arak putih secukupnya sampai berbentuk bubur kental, kemudian oleskan ke bagian tubuh yang sakit dan. balut dengan perban. Untuk obat yang diminum, rebus 30 g akar dalam tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari dua kali, masing-masing 1/2 gelas.
  • Eksim Cuci akar atau daun secukupnya sampai bersih, lalu rebus dalam air sampai mendidih (selama 15 menit). Dalam keadaan hangat, ramuan ini dapat dipakai untuk mencuci bagian tubuh yang terkena eksim. Catatan Ibu hamil dilarang minum rebusan tumbuhan obat ini karena dapat mengganggu perkembangan janin.
Komposisi :
Daun mengandung decinine, decamine, lagerstroemine, lagerine, dihydroverticillatine, dan decodine. Akar mengandung sitosterol, 3,3',4-tri-o-methylellagic acid.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Bandotan : mengatasi, mengobati, Kencing-tidak-lancar

Bandotan (Ageratum conyzoides L.)

Sinonim : A. ciliare Lour. (non Linn), A. cordifolium Roxb.
Familia : compositae (asteraceae).

Uraian :

Bandotan tergolong ke dalam tumbuhan terna semusim, tumbuh tegak atau bagian bawahnya berbaring, tingginya sekitar 30-90 cm, dan bercabang. Batang bulat berambut panjang, jika menyentuh tanah akan mengeluarkan akar. Daun bertangkai, letaknya saling berhadapan dan bersilang (compositae), helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat dan ujung runcing, tepi bergerigi, panjang 1-10 cm, lebar 0,5-6 cm, kedua permukaan daun berambut panjang dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warnanya hijau. Bunga majemuk berkumpul 3 atau lebih, berbentuk malai rata yang keluar dari ujung tangkai, warnanya putih. Panjang bonggol bunga 6-8 mm, dengan tangkai yang berambut. Buahnya berwarna hitam dan bentuknya kecil. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya Bandotan dapat diperbanyak dengan biji. Bandotan berasal dari Amerika tropis. Di Indonesia, bandotan merupakan tumbuhan liar dan lebih dikenal sebagai tumbuhan pengganggu (gulma) di kebun dan di ladang. Tumbuhan ini, dapat ditemukan juga di pekarangan rumah, tepi jalan, tanggul, dan sekitar saluran air pada ketinggian 1-2.100 m di atas permukaan laut (dpl). Jika daunnya telah layu dan membusuk, tumbuhan ini akan mengeluarkan bau tidak enak.

Nama Lokal : NAMA DAERAH: Sumatera: bandotan, daun tombak, siangit, tombak jantan, siangik kahwa, rumput tahi ayam. Jawa: babadotan, b. leutik, babandotan, b. beureum, b. hejo, jukut bau, ki bau, bandotan, berokan, wedusan, dus wedusan, dus bedusan, tempuyak. Sulawesi: dawet, lawet, rukut manooe, rukut weru, sopi.

NAMA ASING : Sheng hong ji (C), bulak manok (Tag.), ajganda, sahadevi (IP), billy goat weed, white weed, bastard agrimony (I), celestine, eupatoire bleue. NAMA SIMPLISIA: Agerati Herba (herba bandotan), Agerati Radix (akar bandotan).

Penyakit Yang Dapat Diobati :

  • Herba ini rasanya sedikit pahit, pedas, dan sifatnya netral. Bandotan berkhasiat stimulan, tonik, pereda demam (antipiretik), antitoksik, menghilangkan pembengkakan, menghentikan perdarahan (hemostatis), peluruh haid (emenagog), peluruh kencing (diuretik), dan pelumuh kentut (kaiminatit).
  • Daun bandotan dapat digunakan pula sebagai insektisida nabati. Selain Ageratum conyzoide.s L., terdapat bandotan varietas lain yang mempunyai khasiat yang sama, yaitu Ageratum haoustonianum Mill.
  • Ekstrak daun bandotan (5% dan 10%) dapat memperpanjang siklus birahi dan memperlambat perkembangan folikel mencit betina (virgin dan non virgin). Namun, tidak berefek pada uterus, vagina, dan liver. Setelah masa pemulihan, siklus birahi dan perkembangan folikel kembali normal. Tidak ada perbedaan efek antara mencit virgin dan non virgin selama perlakuan (Yuni Ahda, JF FMIPA UNAND, - 1993).
  • Ekstrak daun bandotan dalam minyak kelapa dosis 20% tidak memberikan efek penyembuhan luka. Namun, pada dosis 40% dan 80% dapat menyembuhkan luka secara nyata sesuai dengan peningkatan dosis. Bahkan, efek penyembuhan luka pada dosis 80% tidak berbeda nyata dengan yodium povidon 10% (Eliza Magdalena, JF FMIPA UI, 1993).

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN Bagian yang digunakan untuk obat adalah herba (bagian di atas tanah) dan akar. Herba yang digunakan berupa herba segar atau yang telah dikeringkan.

INDIKASI:

Herba bandotan berkhasiat untuk pengobatan:
Demam,malaria, sakit tenggorok, radang paru (pneumonia), radang telinga tengah (otitis media), perdarahan, seperti perdarahan rahim, luka berdarah, dan mimisan, diare, disentri, mulas (kolik), muntah, perut kembung, keseleo, pegal linu, mencegah kehamilan, badan lelah sehabis bekerja berat, produksi air seni sedikit, tumor rahim, dan perawatan rambut.

Akar berkhasiat untuk mengatasi :demam.
CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus 15 - 30 g herba kering atau 30 -60 g herba segar. Cara lain tumbuk herba segar, lalu peras dan air perasannya diminum.
Untuk pemakaian luar, tumbuk herba segar sampai halus. Selanjutnya, campurkan minyak sayur sedikit dan aduk sampai rata, lalu bubuhkan pada luka yang masih baru, bisul, eksim, dan penyakit kulit lainnya (seperti kusta/lepra).

Cara lain, giling herba kering menjadi serbuk, lalu tiupkan ke kerongkongan penderita yang sakit tenggorokan. Selain itu, daun segar dapat diseduh dan air seduhannya dapat digunakan untuk membilas mata, sakit perut, dan mencuci luka.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT:
  • Sakit telinga tengah akibat radang Cuci herba bandotan segar secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Hasilnya, peras dan saring. Gunakan air perasan yang terkumpul untuk obat tetes telinga. Sehari 4 kali, setiap kali pengobatan sebanyak 2 tetes.
  • Luka berdarah, bisul, eksim Cuci herba bandotan segar secukupnya sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Turapkan ramuan ke bagian tubuh yang sakit, lalu balut dengan perban. Dalam sehari, ganti balutan 3-4 kali. Lakukan pengobatan ini sampai sembuh.
  • Bisul, borok Cuci satu tumbuhan herba bandotan segar sampai bersih. Tambahkan sekepal nasi basi dan seujung sendok teh garam, lalu giling sampai halus. Turapkan ke tempat yang sakit, lalu balut dengan perban.
  • Rematik( istilah kedokteran : reumatik), bengkak karena keseleo Sediakan satu genggam daun dan batang muda tumbuhan bandotan segar, satu kepal nasi basi, dan 1/2 sendok teh garam. Selanjutnya, cuci daun dan batang muda sampai bersih, lalu tumbuk bersama nasi dan garam. Setelah menjadi adonan seperti bubur kental, turapkan ramuan ke bagian sendi yang bengkak sambil dibalut. Biarkan selama 1-2 jam, lalu balutan dilepaskan. Lakukan perawatan seperti ini 2-3 kali sehari.
  • Perdarahan rahim, sariawan, bisul, bengkak karena memar Rebus 10-15 g herba bandotan dalam dua gelas air bersih sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari. Tumor rahim Rebus 30-60 g herba bandotan kering segar atau 15-30 g herba kering dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Selain direbus, herba segar dapat juga ditumbuk. Air rebusan atau air perasannya diminum satu gelas sehari.
  • Sakit tenggorokan (1) Cuci 30-60 g daun bandotan segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Selanjutnya, peras dan saring. Tambahkan larutan gula batu ke dalam air perasan secukupnya dan aduk sampai rata. Minum ramuan dan lakukan tiga kali sehari. (2) Cuci daun bandotan secukupnya, lalu jemur sampai kering. Selanjutnya, giling sampai menjadi serbuk. Tiupkan serbuk ke dalam tenggorokan penderita.
  • Malaria, influenza Rebus 15-30 g herba bandotan kering dalam dua gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan dua kali sehari. Perut kembung, mulas, muntah Cuci satu buah tumbuhan bandotan ukuran sedang sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan pengobatan ini 2-3 kali sehari sampai sembuh.
  • Perawatan rambut Cuci, daun dan batang bandotan segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Oleskan hasil tumbukan ke seluruh kulit kepala dan rambut. Tutup kepala dengan sepotong kain. Biarkan selama 2-3 jam. Selanjutnya, bilas rambut 

Komposisi :
Herba bandotan mengandung asam amino, organacid, pectic substance, minyak asiri kumarin, ageratochromene, friedelin, ß-sitosterol, stigmasterol, tanin, sulfur, dan potassium chlorida. Akar bandotan mengandung minyak asiri, alkaloid, dan kumarin

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Tanaman-Calingcing : mencegah, mengobati, infeksi-saluran-kencing

Calingcing (Oxalis corniculata Linn.)


Sinonim : Oxalis acetosella, Blanco, Oxalis cornculata, Miq. Oxalis javanica, Bl, Oxalis repens, Thunb.
Familia : Oxalidaceae

Uraian :

Tumbuhan merayap atau tegak tinggi mencapai 5 - 35 cm, tumbuh liar pada tempat-tempat yang lembab, terbuka maupun yang teduh di sisi jalan atau lapangan rumput. 
Untuk mengobati infeksi saluran Kencing, harus berdasarkan penelitian para Ahli sebagai berikut .
Untuk

Kembang-sore : mencegah, mengobati, infeksi-saluran kencing

Kembang Sore (Abutilon indicum (L.) Sweet)

Sinonim : = Sida indicum, Linn.
Familia : Malvaceae

Uraian :

Tanaman ini dapat ditemukan dari 1-400 m dpl. Menyukai tempat terbuka seperti di hutan, semak, tanah kosong yang terlantar, kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias. 
Untuk mengobati infeksi saluran kencing harus sesuai dengan penelitian para Ahli sebagai berikut .

Kembang-pukul-empat : mencegah, mengobati, infeksi-saluran-kencing

Kembang Pukul Empat (Mirabilisjalapa Linn.)


Sinonim : Jalapa congesta Moench. Nyctago hortensis, Bot.
Familia : Nyctaginaccae

Uraian :

Herba tahunan, tegak, tinggi 20 cm - 80 cm, berasal dari Amerika Selatan, banyak ditanam orang sebagai tanaman hias di pekarangan atau sebagai pembatas pagar rumah.
Untuk mengobati infeksi saluran kencing, harus mengikuti petunjuk dan penelitian para Ahli berikut ini .

Tanaman-greges-otot : mencegah, mengobati, infeksi-saluran-kencing

Greges Otot (Equisetum debile Roxb.)

Sinonim :
Familia : Equisetaceae

Uraian :

Tumbuh ditempat terbuka atau sedikit ternaungi, berkumpul pada tanah lembah berpasir dan berbatu-batu yang banyak digenangi air, sepanjang aliran air di pegunungan, tepi sungai, selokan atau di rawa-rawa.
Untuk mengobati infeksi saluran kencing, harus berdasar penelitian para Ahli berikut ini .

Tanaman-Ginjean : mencegah, mengobati, infeksi-saluran-kencing

Ginjean (Leonurus sibiricus L.)


Sinonim : = L. artemisia (Lour.) S.YHU. = L. heterophyllus, Sweet.
Familia : Labiatae .

Uraian :

Herba ini tumbuh liar di pinggiran kota, sepanjang aliran air, di semak-semak, kadang ditanam di kebun. 
Untuk  mengobati infeksi saluran kencing, harus mengikuti petunjuk hasil penelitian para Ahli sebagai berikut .

Tanaman-Genje : mencegah, mengobati, infeksi-saluran-kencing

Genje (Clerodendron indicum [L.] O. Ktje.)


Sinonim : C. fortunatum L., C. siphonanthus R. Br., C. lividum Lindl.
Familia : Verbenaceae

Uraian :

Genje tumbuh liar di hutan dan ladang. Kadang ditanam di halaman dekat pagar. 
Untuk mengobati infeksi saluran kencing, harus sesuai dengan penelitian para Ahli berikut ini .

Bunga-Matahari : mencegah, mengobati, infeksi-saluran-kencing

Bunga Matahari (Helianthus annuus Linn.)


Sinonim :
Familia : Compositae

Uraian :

Herba anual (umumya pendek, kurang dari setahun), tegak, berbulu, tinggi 1 - 3 m, Ditanam pada halaman dan taman-taman yang cukup mendapat sinar matahari, sebagai tanaman hias.
Untuk  mengobati infeksi saluran kencing harus sesuai dengan penelitian para Ahli berikut ini .

Bayam-Duri : mencegah, mengobati, infeksi-saluran-kencing

Bayam Duri (Amaranthus Spinousus, Linn.)


Sinonim :
Familia : Amaranthaceae

Uraian :

Bayam duri (amaranthus spinousus) termasuk jenis tanaman amaranth.Tumbuhan ini mempunyai batang lunak atau basah, tingginya dapat mencapai 1 meter. 
Untuk  mengobati infeksi saluran kencing, penggunaannya harus mengikuti hasil penelitian para ahli berikut ini .

Cakar-Ayam : mencegah, mengobati, infeksi-saluran-kencing

Cakar Ayam (Selaginella doederleinii Hieron.)


Sinonim :
Familia : Selaginellaceae

Uraian :

Termasuk divisi Pteridophyta, tumbuhan paku-pakuan ini tumbuh pada tebing, jurang, dan tempat-tempat teduh yang berhawa dingin. 
Untuk  mengobati infeksi saluran kencing harus di dasarkan penelitian para ahli berikut ini .

Tanaman-Bungur : mencegah, mengobati, infeksi-saluran-kencing

Bungur (Lagerstroemia speciosa Pers.)


Sinonim : L. reginae Roxb., L. flos-reginae Retz., L. loudoni T. & B., Adanzbea glabra Lamk. Familia : lythraceae.

Uraian :

Bungur dapat ditemukan di hutan jati, baik di tanah gersang maupun di tanah subur hutan heterogen berbatang tinggi. 
Untuk  mengobati Infeksi saluran kencing, penggunaannya harus berdasarkan penelitian para ahli berikut ini .

Kembang-Kertas : mencegah, mengobati, infeksi-saluran-kencing

Kembang Kertas (Zinnia elegans Jacq.)


Sinonim :
Familia : Asteraceae

Uraian :

Kembang kertas merupakan tanaman asli Meksiko, dan dapat ditemukan sampai ketinggian 1.400 m dpl. Tanaman ini menyukai tempat-tempat terbuka yang terkena cahaya matahari, biasa ditanam secara bergerombol di taman-taman atau di pekarangan sebagai tanaman hias atau bunganya digunakan sebagai bunga potong. Terna menahun yang tumbuh tegak dan berambut kasar ini tingginya sekitar 30-50 cm, daunnya berwarna hijau, letaknya berhadapan. Helaian daun bentuknya memanjang, ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi rata, tulang daun melengkung. Bentuk bunganya seperti bunga Aster, dengan warna yang beraneka ragam seperti merah tua, merah muda, kuning atau biru keunguan yang keluar dari ujung batang. Perbanyakan dengan biji.

Nama Lokal : Kembang Kertas, Kembang ratna; Bai fi ju (China).

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Disentri, Kencing nanah, Bisul, Sakit pada puting susu;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI :

Seluruh tumbuhan

KEGUNAAN :
- Disentri.
- Kencing nanah
- Bisul (furunculosis)
- Sakit pada puting susu (papilla mammae)

PEMAKAIAN :

Untuk minum: 10 - 30 gram, direbus.
Pemakaian Luar: Secukupnya digiling halus dibubuhkan kebagian yang sakit.

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS :

Tawar, sejuk

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Tanaman-Gendola : mencegah, mengobati, infeksi-saluran-kencing

Gendola (Basella rubra Linn.)


Sinonim : Basella alba, Linn. Basella cordifolia, Lamk.

Familia : Basellaceae

Uraian :

Gendola dapat ditemukan tumbuh liar, kadang ditanam untuk dirambatkan pada pagar, atau pergola sebagai tanaman hias. Tanaman ini dapat ditemukan dari 1-500 m dpl. Terna, melilit kekiri, tumbuh merayap atau memanjat, panjang sampai 6 m. Batangnya yang panjang ini tidak berkayu dan sangat lemah, bentuknya bulat, lunak, bercabang, merayap dan melilit pada tonggak atau para-para. Batang yang merayap di atas tanah, akan mengeluarkan akar. Daun tunggal, bertangkai, letak berseling. Bentuk daun bulat telur, ujung dan pangkal tumpul, tepi rata kadang berombak, panjang 2-17 cm, lebar 1-13 cm, pertulangan menyirip, warnanya hijau. Bunganya bunga majemuk yang keluar dari ketiak daun, duduk sepanjang poros bulir, panjang 3-21 cm, mahkota putih dengan ujung ungu. Buahnya buah buni, bulat, diameter 4-7 mm, masih muda hijau, setelah masak warnanya menjadi ungu. Bijinya satu, bulat, keras, warnanya merah keputihan. Ada dua warna gendola, putih dan merah. Perbedaanya pada warna batang dan tulang daun. Gendola merah, memiliki batang dan tulang daun yang berwarna merah. Daunnya dapat disayur, sedang buahnya bila diperas mengeluarkan warna merah yang dapat digunakan untuk mewarnai bahan makanan. Perbanyakan dengan stek batang atau biji.

Nama Lokal :

Gandola (Sunda), Gendola (Bali), lembayung (Minangkabau); Genjerot, gedrek, uci-uci (Jawa), Kandula (Madura); Tatabuwe (Sulut), Poiloo (Gorontalo), Kandola (Timor); Lo kuei (China).

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Radang usus buntu, Disentri, Berak darah, Influenza, Sembelit; Radang kandung kencing, Borok, Bisul, Abses, Campak (measles); Cacar air, Pegal linu, Reumatik, Radang selaput mata;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI:

Seluruh tanaman.

KEGUNAAN:

Seluruh tanaman:
- Radang usus buntu (appendicitis), disentri, berak darah.
- Radang kandung kencing, kencing sedikit dan sakit (anyang-anyangan)
- Influenza.
- Sembelit.
- Borok, bisul dan abses.

Bunga:
- Campak (measles), cacar air (varicella).
- Puting susu pecah-pecah.

Akar :
- Pegal linu, rematik.

Buah :
- Radang selaput mata (conjungtivitis).

PEMAKAIAN: Untuk minum: Seluruh tanaman sebanyak 15-30 g, atau 30 g akar, direbus.

CARA PEMAKAIAN:
  1. Radang usus, buntu: Seluruh tanaman gendola sebanyak 60-70 gram dicuci bersih, potong-potong, Ialu direbus dengan air bersih secukupnya sampai bahan terendam seluruhnya. Setelah airnya sisa setengah, angkat dan dinginkan, Ialu diminum.
  2. Influenza: 15 g daun segar dicuci Ialu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan sedikit garam dan diaduk sampai larut. Minum.
  3. Sembelit: Daun segar dimasak, makan.
  4. Kencing sedikit : 70 gram daun segar dicuci bersih, rebus dengan air secukupnya. Setelah dingin diminum seperti air teh.
  5. Berak darah: 25 gram tanaman gendola, 35 gram kapulaga dan seekor ayam betina tua yang telah dibuang kepala, kaki dan jeroannya, dimasak dengan air secukupnya.
  6. Dada terasa panas dan sesak: 70 gram gendola segar direbus dengan air secukupnya sampai kental. Campur dengan arak, minum.
Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Hilangkan panas dalam, hilangkan racun dan mengeluarkan organisme penyebab sakit dari darah.

KANDUNGAN KIMIA:

Daun: Glucan c, carotene, organic acid, dan mucopolysacharida seperti L-arabinose, D-galactose, L-rhamnose dan aldonic acid. Juga mengandung saponin, vitamin A, B dan C.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Wednesday, January 9, 2013

Tanaman-Jayanti : mencegah, mengobati, infeksi-saluran-kencing

Jayanti (Sesbania sesban Merr.)


Sinonim : = S.aegyptiaca, Pers.
Familia : Papilionaceae

Uraian :

Jayanti banyak ditemukan di Jawa, biasa di tanam di pekarangan, galengan sawah atau di perkebunan sebagai tanaman naungan, penahan angin atau pupuk hijau. Tanaman ini dapat tumbuh pada tanah yang jelek dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai sekitar 800 m dpi. Perdu atau pohon kecil, tinggi 2-6 m, banyak bercabang, tumbuhnya cepat. Daun berupa daun majemuk menyirip, dengan 7-25 pasang anak daun. Anak daun berbentuk garis sampai memanjang, bertangkai pendek, ujung bulat, tepi rata. Bunga dalam tandan, warnanya kuning. Buahnya buah polong, tumbuh menggantung, berbentuk garis. Daunnya dapat dimasak dan dimakan sebagai sayur. Selain itu, daunnya juga dapat digunakan untuk pupuk hijau dan digunakan sebagai makanan ternak. Perbanyakan dengan biji.

Nama Lokal : Jayanti (Sunda), janti, giyanti, kelor wana (Jawa);

Penyakit Yang Dapat Diobati :

TB Paru (Tuberculosa), Kencing nanah, lnfeksi ginjal, demam;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI:

Daun, akar, kulit, biji, dan minyak,

KEGUNAAN:

Daun:
1. Demam.
2. Cacingan.
3. TB Paru (Tuberculosa).
4. Radang selaput lendir mata.
5. Infeksi ginjal.

Kulit:
1. Sukar berkeringat.
2. Kencing kurang lancar.
3. Kencing nanah.

Biji:
1. Kepala pusing.
2. Batuk.
3. Keguguran,
4. Datang haid tidak teratur.

Akar:
1. Kencing nanah.
2. Sifilis.

Minyak:
1. Borok, koreng, kudis.
2. Trachoma.

PEMAKAIAN:

Untuk minum: 1/4-1 genggam daun.

Pemakaian luar: Daun digiling halus, untuk pemakaian setempat.

CARA PEMAKAIAN:
  1. TB Paru: Daun jayanti sebanyak 1/4 genggam, dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus. Tambahkan 1/2 gelas air masak dan 1 sendok makan madu. Aduk sampai merata, lalu diperas dan disaring, minum. Lakukan 3 kali sehari.
  2. Kencing nanah: 1 jari akar jayanti, 6 lembar daun sirih, 6 buah kemukus, jintan hitam dan adas masing-masing 3/4 sendok teh, 3/4 jari pulosari, 3 jari gula enau, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, minum. Sehari 3 x 3/4 gelas.
  3. lnfeksi ginjal: Daun jayanti sebanyak 1 genggam, dicuci bersih lalu bilas dengan air matang. Masukkan daun tadi kedalam 3/4 gelas air. Remas- remas daunnya sampai airnya berbusa. Saring, minum airnya. Lakukan setiap hari, sampai kencingnya menjadi lancar dan jernih kembali.
  4. Demam: Daun secukupnya dicuci bersih lalu diremas-remas dengan adas. Dibalurkan pada badan, yang akan memberikan rasa sejuk pada penderita demam.
Komposisi :

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Tanaman-Jarong : mencegah, mengobati, infeksi-saluran-kencing

Jarong (Achyranthes aspera Linn.)


Sinonim : Centrostachys aspera, Standl. Cyathula geniculata, Lour. Desmochaeta repens, Llanos. Familia : Amaranthaceae

Uraian :

Terna 1 atau 2 tahunan, tegak, tinggi mencapai 1 m. Batang bersegi empat, warna hijau atau sedikit merah muda, bercabang banyak, Daun tunggal, duduk berhadapan, bertangkai, warna hijau, bentuk bulat telur sungsang sampai jorong memanjang. Panjang daun 1,5 - 10 cm, kedua permukaan daun berambut. Ujung daun tumpul atau memudar, pangkal daun menyempit, pinggir rata atau agak bergelombang, tulang daun menyirip. Bunga tumbuh di ujung tangkai/antara percabangan berbentuk tandan (seperti tangkai padi), kuntum bunga hijau, bulir bulat keras dan tajam.

Nama Lokal :

Jarongan, jarong lalaki, daun sangketan, nyarang (jawa).; Sui in sui, sangko hidung (Sulawesi), ; Rai rai, dodinga (Maluku).; Dao kou cao (China).

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Demam, Panas, Malaria, Enteritis, Amandel (Tonsilis), Radang paru; Gondongan, Reumatik, Infeksi Ginjal, Nyeri menstruasi, Muntah darah, Kencing darah, Mudah persalinan, Kencing Batu;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI:

Akar, seluruh tanaman.

KEGUNAAN:
  1. Demam, anas, malaria, enteritis.
  2. Radang amandel (tonsilitis), radang paru (pneumonia), gondongan.
  3. Radang sendi (rheumatic arthritis).
  4. Batu saluran kencing, bengkak pada infeksi ginjal.
  5. Nyeri menstruasi (dysmenorrhea), mempermudah persalinan (induction of labor). 6. Muntah darah, kencing darah (hematuria).
PEMAKAIAN:
9 -15 gram kering atau 30 - 60 gram segar, rebus, minum.
PEMAKAIAN LUAR: Dilumatkan; tempel ke tempat yang sakit atau direbus, airnya untuk cuci. 

Dipakai untuk obat luka, gigitan ular/ serangga, bisul (carbuncle).
CARA PEMAKAIAN:
  1. Gondongan: Rebus secukupnya akar jarong, minum, akarnya dilumatkan untuk ditempelkan ke tempat yang sakit.
  2. Kencing batu: Seluruh tumbuhan 18 - 30 gram (segar) atau 12 sampai 24 gram (kering), rebus, minum sebelum makan, sehari satu kali.
  3. Bisul besar di ketiak (Carbuncle): 60 gram tanaman segar (seluruhnya) ditambah air dan arak secukupnya, tim, minum. Ampasnya dilumatkan, tempel ke tempat yang sakit.
PERHATIAN: 
Wanita hamil dilarang memakai tanaman obat ini.

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:

Rasa agak pahit, sejuk. Melancarkan darah (blood stimulant), peluruh haid, memperkuat hati dan ginjal, memperkuat otot, urat dan tulang, anti inflamasi, anti toxin, peluruh air seni, menormalkan menstruasi, hemostatik, mempermudah persalinan.

KANDUNGAN KIMIA: Akirantin, glokosa, galaktosa, reilosa, ramnosa, alkaloid. Biji: Hentriakontan, sapogenin. Akar: Betain, ecdysterone, triterpenoid saponins.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Jengger-Ayam : mencegah, mengobati, infeksi-saluran-kencing

Jengger Ayam (Celosia cristata L.)

Sinonim : C. argentea L. var cristata (L.) O. Ktze.

Familia : Amaranthaceae

Uraian :

Umumnya, jengger ayam ditanam di halaman dan di taman-taman, jarang terdapat tumbuh liar. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m dpl. Terna semusim ini tumbuh tegak, tinggi 60--90 cm, berbatang tebal dan kuat, bercabang, beralur. Daun tunggal, bertangkai, letak berseling. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai memanjang dengan panjang 5--12 cm, lebar 3,5--6,5 cm, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau dengan sedikit garis merah di tengah daun. Bunga majemuk berbentuk bulir, tebal berdaging, bagian atas melebar seperti jengger ayam jago, berlipat-lipat dan bercangap atau bercabang, keluar di ujung batang atau di ketiak daun, warnanya ungu, merah, dadu, atau kuning. Buah kotak, bulat telur, merah kehijauan, retak sewaktu masak, terdapat dua atau beberapa biji kecil, berwarna hitam. Perbanyakan dengan biji.

Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: celala (Gayo), banda ulu (Toba), bunga tali (Palembang). Jawa: jawer hayam, j. kotok (Sunda), bayem cenggeng, jengger ayam (Jawa), jhanghar ayam, rebha mangsor (Madura). Nusa Tenggara: janggar siap (Bali), ndae ana sina (Roti), bunak manula larit (Timor). Sulawesi: tatara manuk, sapiri manu, bunga api-api (Minahasa), laya (Gorontalo), langgelo (Buol), kaputi ayam, rangrang jangang (Makasar), bunga taEi manu, puwa ri sawito (Bugis). Maluku: wire, kolak (Kai), toko marerede (Halmahera), sule-sule (Ternate).Melayu: bayam biludu, rara ayam. 

NAMA ASING
Ji guan hua (C.), coxcomb, cockscomb (I), hahnenkamm. NAMA SIMPLISIA Celosiae cristatae Flos (bunga jengger ayam

Penyakit Yang Dapat Diobati : Bunga jengger ayam rasanya manis, sifatnya sejuk, astringen, dengan afinitas ke meridian hati dan ginjal. Berkhasiat antiradang, penghenti perdarahan (hemostatis), dan menerangkan penglihatan.

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN

Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah bunganya. Keringkan dengan cara dijemur untuk penyimpanan.

INDIKASI

Bunga digunakan untuk pengobatan: - perdarahan seperti mimisan (epistaksis), batuk darah (hemoptisis), muntah darah (hematemesis), air kemih berdarah (hematuria), wasir berdarah, perdarahan rahim, - disentri, diare, - penglihatan kabur, mata merah, - infeksi saluran kencing, kencing nanah, dan o keputihan (leukorea).

CARA PEMAKAIAN

Untuk obat yang diminum, gunakan 10--15 g bunga kering yang direbus atau bunga kering yang digiling halus menjadi bubuk atau dibuat pil. Untuk pemakaian luar, rebus bunga segar. Setelah dingin, gunakan airnya untuk mencuci luka berdarah, wasir berdarah, gatal-gatal (pruritus). Selain itu, dapat juga menggunakan bunga segar yang digiling halus, lalu tempelkan ke tempat yang sakit, seperti wasir, gigitan serangga, atau luka.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
  • Menghentikan perdarahan, seperti pada batuk darah, muntah darah, mimisan, dan wasir berdarah Rebus semua bahan segar, seperti bunga jengger ayam, urang-aring (Eclipta prostrata), dan akar alangalang (Imperata cylindrica) masing-masing 15 g dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring airnya, lalu minum sekaligus pada pagi hari sebelum makan. Rebus ampasnya sekali lagi dan minum pada sore hari.
  • Perdarahan rahim Larutkan bubuk jengger ayam (6 g) dalam arak (15 g). Minum sekaligus sebelum makan nasi. Pantang makan yang amis-amis dan daging babi. Giling bunga jengger ayam kering menjadi serbuk. Ambil sebanyak 5 g, seduh dengan secangkir air panas, lalu tutup. Setelah dingin, minum sekaligus. Lakukan 3-4 kali sehari.
  • Disentri Siapkan bunga jengger ayam (15 g), sambiloto (Andrographis paniculata) (15 g), dan patikan kebo (Euphorbia hirta) (10 g). Semuanya dalam bentuk bahan kering. Tambahkan tiga gelas air dan rebus sampai airnya tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus sebelum makan. Rebus ampasnya sekali lagi, minum airnya pada sore hari.
  • Keputihan Siapkan bunga jengger ayam dan sambiloto (Andrographis paniculata) (masing-masing bahan kering sebanyak 15 g) serta daun Iler segar (Coleus scutellarioides) (10 lembar). Tambahkan tiga gelas air dan rebus sampai airnya tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus sebelum makan. Rebus ampasnya sekali lagi dan minum airnya pada sore hari.
  • Infeksi saluran kencing Siapkan bunga jengger ayam (15 g), herba daun sendok (Plantago mayor) (15 g), daun kumis kucing (Orthosiphon spicatus) (30 g), dan daun sambiloto (20 g). Semuanya dalam bentuk bahan kering. Cuci semua bahan, lalu rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan minum sehari tiga kali, masing-masing setengah gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

Komposisi :

Bunga mengandung minyak lemak, kaempferitrin, amaranthin, pinitol, sedangkan pada daun terdapat saponin, flavonoida, dan polifenol.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058